PENGERTIAN MASALAH
Masalah penelitian adalah suatu kondisi dimana terjadinya
kesenjangan antara yang diharapkan dengan fakta yang terjadi di lapangan.
Menurut Prajudi Atmosudirjo,
masalah adalah sesuatu yang menyimpang dari apa yang diharapkan, direncanakan,
ditentukan untuk dicapai sehingga merupakan rintangan menuju tercapainya tujuan.
Agung Wijaya berpendapat bahwa
masalah merupakan suatu keadaan yang tidak seimbang antara hareapan/keinginan
dengan kenyataan yang ada.[1]
Contoh : Seorang guru mengharapkan muridnya dalam satu kelas
memperoleh nilai rata-rata 80 dalam ujian sosiologi, tapi ternyata rata-rata
nilai yang dicapai hanya 75 dan inilah yang disebut kesenjangan
Rendahnya nilai rata-rata yang
dicapai murid merupakan suatu masalah, karena KKM yang ditetapkan tidak sesuai.
Dengan demikian timbul pertanyaan,apa yang menyebabkan rendahnya nilai rata- murid tersebut ?[2]
MASALAH DALAM PENELITIAN KUALITATIF
Dalam penelitian kualitatif
“masalah” yang dibawa oleh peneliti masih remang-remang, bahkan gelap,
kompleks, dan dinamis. Oleh karena itu, “masalah” dalam penelitian kualitatif
masih bersifat sementara, tentativ[3]
dan akan berkembang atau berganti setelah peneliti berada di lapangan.
Dalam penelitian kualitatif, akan terjadi tiga kemungkinan
terhadap masalah yang dibawa oleh peneliti dalam penelitian.
1. Masalah yang dibawa oleh peneliti tetap,
sehingga sejak awal sampai akhir penelitian sama. Dengan demikian judul
proposal dan judul laporan penelitian sama.
2. Masalah yang dibawa peneliti setelah
memasuki penelitian berkembang yaitu memperluas atau memperdalam masalah
yang telah disiapkan. Dengan demikian tidak terlalu banyak perubahan dan judul
penelitian cukup disempurnakan.
3. Masalah yang dibawa peneliti setelah
memasuki lapangan berubah total, sehingga harus ganti masalah. Dengan
demikian judul proposal dengan judul penelitian tidak sama dan judulnya
diganti.[4]
Pendekatan
kualitatif digunakan apabila suatu konsep/fenomena perlu dimengerti lebih jauh
oleh si peneliti karena sedikit penelitian yang dilakukan terhadap fenomena
tersebut[5].
Penelitian kualitatif juga merupakan eksploratori[6]
dan bermanfaat bila peneliti tidak mengetahui
variable penting untuk diuji.
Ada 2 kemungkinan pendekatan
inidiperlukan yaitu :
1.
Topiknya baru, dan topic tersebut belum/sedikit
diteliti dengan sampel atau kelompok tertentu.
2.
Keberadaan teori belum diaplikasikan dengan
sampel atau kelompok tertentu dibawah penelitian.
JENIS-JENIS PERMASALAHAN
Permasalahan dalam penelitian sering pula disebut dengan
istilah problema atau problematik. Secara garis besar, peneliti
mempermasalahkan fenomena atau gejala atas 3 jenis:
- Problem
untuk mengetahui status dan mendeskripsikan fenomena. Sehubungan dengan
jenis permasalahan ini terjadilah penelitian deskriptif (termasuk di
dalamnya survei), penelitian historis dan filosofis.
- Problem
untuk membandingkan dua fenomena atau lebih (problema komparasi).
Dalam penelitian ini peneliti berusaha mencari persamaan dan perbedaan
fenomena, selanjutnya mencari arti atau manfaat dari adanya persamaan dan
perbedaan yang ada.
- Problem
untuk mencari hubungan antara dua fenomena (problema korelasi). Ada 2
macam problema korelasi, yaitu:
1.
Korelasi
sejajar, misalnya korelasi antara kemampuan berbahasa inggris dan kesetiaan
ingatan.
2.
Korelasi
sebab-akibat, misalnya korelasi antara teriknya sinar matahari dan larisnya es
mambo.
Jenis-jenis
penelitian tersebut yang biasanya dijadikan dasar dalam merumuskan judul
penelitian. (Arikunto, 1992; 25)
MEMFOKUSKAN MASALAH
Dalam penelitian kualitatif masalah itu bertumpu pada suatu focus
yang berarti pembatasan masalah itu sendiri. Sebenarnya ada dua maksud yang
ingin dicapai dengan merumuskan masalah penelitian melalui fokus.
1. penetapan
fokus itu dapat membantu dalam membatasi penyelidakan atau penelitian, artinya jika fokus itu sudah
ditentukan, maka secara pasti kita sudah mendapatkan batasan-batasan tentang
yang akan diteliti, dan yang lainya kita sudah tidak perlu lagi menelitinya.
2. penetapan
fokus dapat membantu dalam mengidentifikasi data-data mana yang dibutuhkan dan
mana yang tidak dibutuhkan
atau sudah memenuhi bidang inklusi-ekslusi atau kriteria
masuk-keluar informasi yang baru didapatkan, maksudnya peneliti sudah
mengetahui data-data mana yang relevan bagi penelitiannya dengan adanya
penetapan fokus tersebut.
Untuk
menetapkan fokus penelitian, terdapat empat alternatif yang mana dikemukakan
oleh Spradley (Faisal, 1998 dan Sugiyono, 2007) dalam Andi Prastowo (2011:
137).
1. Menetapkan fokus pada permasalahan yang
disarankan oleh informan. Informan ini dalam lembaga pendidikan, bisa
kepala sekolah, guru, orang tua murid, pakar pendidikan dan sebagainya.
2. Menetapkan fokus berdasarkan domain-domain
tertentu organizing domain. Domain dalam pendidikan ini bisa kurikulum,
proses belajar mengajar, sarana prasarana, tenaga pendidik dan kependidikan,
manajemen, pembiayaan, sistem evaluasi, pandangan hidup kompetensi dan
sebagainya.
3. Menetapkan fokus yang memiliki nilai temuan
untuk mengembangkan iptek. Temuan berarti sebelumnya belum pernah ada.
Temuan ini dalam pendidikan misalnya menemukan metode mengajar matematika yang
mudah difahami dan menyenangkan.
4. Menetapkan fokus berdasarkan permasalahan
yang terkait dengan teori-teori yang telah ada. Penelitian ini bersifat
pengembangan yaitu ingin melengkapi dan memperluas teori yang telah ada.
Terdapat
lima kriteria lain dalam menentukan fokus dalam penelitian kualitatif yang mana
diungkapkan oleh Bungin (2008: 64-65) dalam Andi Prastowo (2011: 137) yakni.
- Interesting. Artinya tentukanlah
fokus masalah yang akan diteliti yang menarik baik bagi peneliti ataupun
bagi masyarakat, agar bisa menarik semua kalangan.
- Aktual. Maksudnya fokus
masalah yang kita pilih itu bersifat kekinian, atau yang terjadi sekarang
atau saat ini. Agar penelitian bisa memberikan solusi bagi permasalahan yang
sedang dihadapi.
- Monumental. Yaitu masalah yang
bisa selalu bisa diingat oleh masyarakat. Seperti masalah tentang sosial,
agama dan sebagainya.
- Spektakuler. Maksudnya masalah yang
dipilih itu masalah yang menakjubkan yang mana akan menarik perhatian banyak
kalangan.
- Fokus pada tema tertentu. Yaitu fokus masalah
itu pada tema tertentu saja agar tidak melebar dan meluas sehingga
menyulitkan bagi peneliti untuk meneliti tentang apa yang mau diteliti.
Pada akhirnya penetapan fokus masalah dalam penelitian kualitatif
itu akan ditetapkan ketika sudah berada di lapangan penelitian. Maksudnya
kepastianya akan ditentukan di lapangan penelitian, walaupun rumusan masalah
telah dilakukan dengan baik namun mungkin saja terjadi bahwa peneliti tidak
bisa meneliti tentang fokus itu ketika sudah di lapangan penelitian.
Contoh;
peneliti pada awalnya ingin meneliti tentang pengaruh filsafat Rene Descartes
di universitas A, karena universitas A tersebut terdapat jurusan filsafat barat
dan peneliti sudah melakukan studi kepustakaan bahwa Descartes itu mempunyai
pengaruh besar terhadap dunia. Namun setelah peneliti sudah terjun ke
universitas A, ternyata mahasiswa-mahasiswa di universitas A itu justru
terpengaruh oleh filsafatnya David Hume. Maka dengan ini, peneliti harus mengganti
fokus masalahnya.
BENTUK
RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah merupakan bentuk pertanyaan yang dapat
memandu peneliti untuk mengumpulkan data di lapangan.
Berdasarkan level of explanation(Tingkat explanasi/penjelasan) suatu
gejala, maka secara umum terdapat tiga bentuk rumus masalah, yaitu:
1. Rumusan masalah deskriptif adalah suatu
rumusan masalah yang memandu peneliti untuk mengeksplorasi dan atau memotret
situasi sosial yang akan diteliti secara menyeluruh, luas dan mendalam.
2. Rumusan masalah komparatif adalah
rumusan masalah yang memandu peneliti untuk membandingkan antar koteks sosial
atau domain satu dibandingkan dengan yang lain.
3. Rumusan masalah asosiatif atau hubungan
adalah rumusan masalah yang memandu peneliti untuk mengkontruksi hubungan
antara situasi sosial atau domain satu dengan yang lainnya.
Dalam penelitian asosiatif/korelasional dikenal dengan
istilah hubungan simetris, kausal/sebab akibat, dan hubungan reciprocal/timbal
balik.
a. Hubungan simetris adalah hubungan suatu
gejala yang munculnya bersamaan sehingga bukan merupakan hubungan sebab akibat
atau interaktif.
b. Hubungan kausal adalah hubungan yang
bersifat sebab dan akibat.
c. Hubungan reciprocal adalah hubungan
yang saling mempengaruhi. Dalam penelitian kualitatif hubungan yang diamati
atau ditemukan adalah hubungan yang bersifat reporical atau interaktif.
DAFTAR PUSTAKA :
6.
http://www.cangcut.net/2013/03/pengertian-masalah-penelitian-menuru.html
[1] http://dilihatya.com/1145/pengertian-masalah-menurut-para-ahli
[2] http://www.cangcut.net/2013/03/pengertian-masalah-penelitian-menuru.html
[4] http://bk112104.blogspot.com/2014/01/masalah-fokus-judul-penelitian-dan.html
[5] Prof.Dr.Emzir,M.Pd.
2007. “Metodologi Penelitian Pendidikan”.
[6] Eksploratory :
memiliki tujuan untuk mendapatkan
keterangan, wawasan, pengetahuan, ide, gagasan, pemahaman, dan lain sebagainya
sebagai upaya untuk merumuskan dan mendefinisikan masalah,
1 Komentar
Welcome Bonus: Deposit & Play Slots at Vivo Casino
BalasHapusWelcome Bonus: Deposit & Play Slots 1xbet korean at deccasino Vivo Casino. Vivo Casino offers top-notch online casino choegocasino gaming experience in an innovative, multi-product